Sabtu, 19 Maret 2011

BUKU DUKA CITA


Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang Surabaya sedang membuka acara dengan nama ”BUKU DUKA CITA” bagi masyarakat umum yang ingin menyampaikan perasaan bela sungkawa terhadap warga di Negara Jepang yang tertimpa bencana Tsunami. Senin (17/03) pagi ini, sekitar pukul 09.00 WIB di kawasan Jl Sumatra no.93 Surabaya.
            Acara pengisian Buku Duka Cita untuk kalangan umum di buka mulai tanggal 17 hingga 23 Maret 2011. mulai jam 09.00 sampai 12.00 WIB. Di teruskan setelah istirahat mulai jam 13.00 sampai 16.00 WIB. Untuk hari Sabtu dan Minggu tidak melayani pengisian buku duka cita dikarenakan hari libur.
              Terlihat beberapa mobil masuk di dalam gedung Konsulat Jenderal Jepang. Buku tamu sudah di siapkan oleh Staf Konjen Jepang di sebelah kiri pintu masuk. Agar tamu yang datang terlebih dahulu mengisi identitas diri. Dapatlah ID Card dari petugas untuk bisa masuk ke dalam. Sebelum masuk ke dalam, kita di masukkan dalam ruang tertentu oleh security untuk di periksa barang bawaannya. Setelah itu kita di antar menuju tempat Buku Duka Cita. Di sana ada dua Buku Duka Cita bersampulkan coklat muda yang dipersiapkan oleh staf Konjen Jepang untuk di isi nama,keperluan dan tanda tangan. ”Di sini Buku Duka Cita di buat karena mengingat kejadian yang melanda warga negara Jepang yakni bencana Tsunami, jelas Tetsuro Taniuchi, selaku Deputy Consul General. ”Ada juga yang turut berbelasungkawa dengan mengirim karangan bunga,” tambahnya.     
            Terlihat juga Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Anom Wibowo yang juga mengisi buku duka cita. ” saya merasa sangat sedih dan mengucapkan belasungkawa kepada bangsa Jepang, berharap agar bangsa Jepang juga tegar,” jelasnya.
            Pengibaran bendera setengah tiang ini juga dilakukan untuk bangsa negara Jepang yang terkena musibah Tsunami. ”ini dilakukan serempak juga di negara Jepang untuk mengibarkan bendera setengah tiang,” kata Tetsuro. Saat ini di negara Jepang sedang mengalami Musim dingin. Saat ini sekitar 416.119 jiwa yang dievakuasi keluar dari rumah. Yang meninggal sampai sekarang ada 4.314 korban jiwa. 8.606 jiwa hilang dan 2.285 korban jiwa yang mengalami luka-luka baik berat maupun ringan.
            Sampai sekarang tidak ada laporan tentang warga Jepang yang tinggal di Indonesia, khususnya Jawa Timur tentang keluarganya yang ada di Negara Jepang yang tertimpa bencana,” kata Sigit, selaku staf Konjen Jepang. Yang informasinya didapat melalui sekretaris konjen. Karena pada saat itu Tetsuro sedang sibuk.
             Silih berganti orang mengisi buku duka cita itu untuk perasaan bela sungkawa dan perasaan sedih yang dirasakannya, yang saat ini warga Jepang tengah mengalami musibah. ” saya juga ikut berduka cita atas warga jepang yang terkena musibah,” kata Dicky, salah satu pengisi Buku Duka Cita. ”Saya tinggal di Tokyo, rumah dan keluarga saya masih jauh dari daerah bencana di Jepang. Jadi tidak ada saudara satu pun yang terkena bencana,” tambahnya.
            ”Saya tidak memiliki keluarga yang berada dalam bencana di Jepang saat ini. Keluarga saya tinggal di Tokyo, jauh dari daaerah bencana yang melanda Jepang,” jelas Okano, salah satu pengisi Buku Duka Cita. agus fanani